Siapa yang tidak mengenal kalimat Bhinneka Tunggal Ika. pasti juga tahu artinya berbeda-beda tapi tetap satu. Kalimat tersebut menunjukkan Keragaman yang ada di Indonesia. Selanjutnya, tahukah anda dengan Batik Bhinneka Tunggal Ika. Batik Bhinneka Tunggal Ika adalah upaya memperkuat kesadaran terhadap Keragaman sosial budaya dan ketahanan ekonomi dalam masyarakat Indonesia melalui pelestarian dan pengembangan Batik Indonesia.
Batik merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang banyak dikenakan kepada masyarakat Indonesia dengan berbagai usia, jender dan profesi. Sehingga, batik dapat menjadi alternatif pakaian nasional Indonesia. Bahkan batik menjadi media komunikasi dan pendidikan kebangsaan Indonesia.
Desain motif dan warna Batik Indonesia mengandung nilai-nilai kebersamaan dan Keragaman yang dihasilkan melalui proses akulturasi sosial budaya antar komunitas baik dalam maupun luar negeri. Pada sehelai kain batik ditemukan desain motif dan warna dengan pengaruh berbagai budaya lokal, keagamaan dan etnis. Sehingga batik menjadi kekuatan kebersamaan yang mampu menembus sekat pembatas dalam masyarakat Indonesia yang disebabkan oleh primordialisme berbasis keagamaan, etnisitas maupun kedaerahan.
Bicara mengenai Batik Bhinneka Tunggal Ika, Institut Pluralisme Indonesia atau disingkat IPI berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri dalam program Batik Bhinneka Tunggal Ika. bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ekonomi terhadap Keragaman sosial budaya dan ketahanan dalam masyarakat Indonesia melalui upaya yang dilakukan dan mengembangkan Batik Indonesia.
Untuk itu, IPI dan Ditjen Polpum Kemendagri menyelenggarakan Kick Off Program Batik Bhinneka Tunggal Ika pada hari Selasa, 8 Maret 2022, pukul 09.00 – 12.30 WIB di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat. Acara dilaksanakan secara hybrid yaitu offline dan online melalui zoom. Undang tidak hanya disebarluaskan di lingkungan Kemendagri tapi juga melibatkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dan Kabupaten/Kota.
Kementerian yang diundang antara lain Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Bank Indonesia. Hadir sebagai keynote speaker, Setditjen Polpum, Dr. Drs. Imran, M.Si dan narasumber antara lain Direktur Ekonomi Sosial Budaya Ditjen Polpum Kemendagri, Dr. La Ode Ahmad, M.Si., perwakilan Ford Foundation Indonesia, Alexander Irwan dan Direktur IPI, William Kwan Hwie Liong.
Direktur Ekonomi Sosial Budaya Ditjen Polpum Kemendagri, Dr. La Ode Ahmad, M.Si. menyampaikan dukungan pemerintah pada pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19 melalui gerakan bangga, cinta dan pakai produk lokal (Indonesia). Selanjutnya, perwakilan Ford Foundation Indonesia, Alexander Irwan menyatakan mendukung program Batik Bhinneka Tunggal Ika.
Sekretaris Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Dr. Drs. Imran, M.Si dalam sambutannya sekaligus membuka rangkaian kegiatan Batik Bhinneka Tunggal Ika menyatakan batik merupakan salah satu hal yang sangat dikenal di Indonesia, sebagaimana pengakuan dari Unesco pada tanggal 2 Oktober 2009. Imran berharap pengembangan produk-produk budaya selain batik.
Acara dilanjutkan dengan paparan Direktur IPI, William Kwan mengenai Batik Bhinneka Tunggal Ika. William Kwan mengatakan pentingnya menfasilitasi pendidikan dan kerja sama antar pihak dalam memperkuat wawasan ke-bhinneka tunggal ika-an Indonesia melalui proses revitalisasi batik lokal. Harapannya muncul kesadaran Bhinneka Tunggal Ika di tingkat lokal dan nasional melalui batik.
Ditulis oleh : Mariska
Recent Comments