Jakarta, 30 Januari 2021 – Republik Indonesia meliputi 17.504 pulau yang dihuni oleh 270.203.917 orang penduduk (tahun 2020) yang berbicara dalam 1 bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia dan 718 bahasa daerah. Keragaman budaya menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Batik Indonesia merepresentasikan keragaman budaya Indonesia tersebut melalui aneka gaya, motif dan warna sebagai akibat proses akulturasi budaya lintas daerah, kelompok etnik dan agama, profesi dan sebagainya.

Dalam rangka menyampaikan inspirasi tentang manifestasi semboyan Bhinneka Tunggal Ika bangsa Indonesia melalui aneka desain batik Indonesia, Institut Pluralisme Indonesia (IPI) melalui program Samadaya berinisiatif menyelenggarakan pameran virtual dengan tema : Bhinneka Tunggal Ika Batik Indonesia. 

Di masa pandemi covid-19 ini, dimana social distancing atau menjaga jarak menjadi hal yang penting, maka pameran dalam bentuk Augmented Reality atau sering disebut Virtual Exhibition/Pameran Virtual menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, produk yang dipamerkan akan terpelihara dan dapat diperbarui setiap saat. IPI memilih menggunakan platform Artsteps dalam menyelenggarakan pameran virtual. 

Salah satu keunggulan Artsteps adalah penyelenggara pameran virtual dapat memberikan keterangan pada setiap artefak sehingga audiens bisa mendapatkan keterangan yang cukup dari artefak yang ditampilkan mulai dari judul artefak, ukuran, hingga keterangan penting lainnya.

Peluncuran pameran virtual yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu, 30 Januari 2021 menghadirkan Direktur IPI, William Kwan dengan moderator Founder Putu Indonesia, Alliya Bianca.

Direktur IPI, William Kwan menyatakan pameran virtual ini menampilkan 24 lembar kain batik karya pembatik dari 11 daerah sentra batik (Jambi, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Batang, Juwana/Pati, Lasem/Rembang, Tuban, Surakarta, Yogyakarta dan Banyumas) serta 7 kategori desain (Puspa/Bunga, Islam, Sinkretik, Burung Hong/ Phoenix, Tiga Negeri, Tambal, Sekar Jagad).

Bicara mengenai batik tentu berkaitan erat dengan keberagaman. Karena unsur-unsur yang ada pada kain batik terdapat pengaruh budaya lain diantaranya budaya Cina, Arab ataupun Eropa. Pengaruh budaya lain mengakibatkan asimilasi budaya di Indonesia yang merupakan keberagaman. 

Pameran virtual dapat dikunjungi melalui link :